Cool Blue Outer Glow Pointer

Followers

1 Sejarah Agama Hindu di Indonesia

23.57 Label Oleh ◄Widhi Mahaputra►
[1 Comment]

“ Sejarah Agama Hindu di Indonesia “

Agama Hindu adalah agama yang berasal dari lembah sungai suci sindhu di India.
Agama Hindu berkembang di Indonesia pada abad ke 4 Masehi. Penybar agama Hindu dari India ke Indonesia adalah Rsi Agastya.
Berkaitan dengan masuknya agama Hindu di Indonesia, para ahli menggunakan analisis dengan argumentasi beberapa tiori antara lain :
1. Mookerjee [India] tahun 1912 dengan teori dagangnya.
2. Prof.Moons [Belanda] dengan teori Ksatria.
3. Krom [Belanda] dengan teori Waisya.
4. Bosh [Belanda] teori kaum Brahmana.
5. Prasasti Dinoyo [Jawa Timur] Rsi Agastya.

* Kerajaan – kerajaan Hindu di Indonesia

1. Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai terlatak di Kalimantan Timur di huul sungai Mahakam sekitar abad ke 4 Masehi, dengan diketemukan 7 buah Yupa. Yupa adalah tiang batu yang bertuliskan huruf Palawa dengan berbahasa Sansekerta. Raja yang paling terkenal adalah Mulawarman.

2. Kerajaan Taruma Negara
Kerajaan Taruma Negara terlatak di wilayah Jawa barat. Sumber – sumber sejarah yang menunjang tentang keberadaan kerajaan Taruma Negara adalah berita Cina menyebutkan bahwa seorang pendeta Cina bernama Fa Hien terdampar di pantai pulau Jawa [414 M]
Kebesaran kerajaan meninggalkan banyak prasasti yaitu :
1. Prasasti Ciareteum
2. Prasasti Kebon Kopi
3. Prasasti Tugu
4. Prasasti Jambu

3. Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran banyak diketemukan peninggalan – peninggalan yang sebagai bukti di sana telah berkembang agama Hindu dengan pesat.

4. Kerajaan Holing
Kerajaan Holing berkembang di Jawa Tengah pada 674 Masehi, berasal dari dinasti Tang, dengan raja perempuan bernama Ratu Sima.
Kebesaran kerajaan Hindu di Jawa Tengah dapat dilihat dari prasasti Tukmas yang memakai huruf Palawa dengan berbahasa Sansekerta.

* Kerajaan Hindu di Jawa Timur
a.Kerajaan Kanjuruhan
b.Kerajaan Medang Kemulan
c.Kerajaan Pasuruan

* Beberapa sebab runtuhnya kerajaan Hindu :
- Banyaknya kerajaan Hindu.
- Masuknya pengaruh agama – agama lain.
- Banyaknya kerajaan bawahan melepaskan diri.
- Rusak dan hancurnya sarana dan prasarana Hindu.
- Adanya Perang saudara dan kekacauan di lingkungan kerajaan.

5. Kerajaan Hindu di Bali
a. Pada masa Bali Kuno keluarga raja – raja Warmadewa pertamakali muncul dalam sejarah 914 – 1080.
b. Pada masa Bali pertengahan, diawali dengan pemerintahan Sri Kresna Kepakisan Yang pusat kerajaannya ada di Samprangan dan puncak keemasannya adalah waktu pemerintahan Dalem Waturenggong dengan pendeta istananya Dang Hyang Nirarta yang berjasa banyak terhadap kehidupan kerajaan ini. .
Read More »

0 Bhuana Agung dan Bhuana Alit

23.13 Label Oleh ◄Widhi Mahaputra►
[0 Comment]

  
Keberadaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit ini tak lekang dari adanya Brahman. Proses penciptaan Jagat Raya beserta isinya ini terjadi pada kurun waktu yang disebut Srsti. Sedangkan ketika alam semesta ini meniada disebut dengan Pralaya atau Brahmanakta (malam hari Brahman). Brahman yang tunggal dan mengetahui semua hal ini sering disebut Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa.

1. PENDAHULUAN

Kapan sesungguhnya alam semesta ini tercipta, sangat sulit dipastikan, mengingat keterbatasan kemampuan dan umur manusia. Beberapa peneliti dan ilmuwan mencoba untuk membuat teori tentang penciptaan alam semesta tetapi tidak satupun dapat memastikan kapan alam ini tercipta. Menurut susastra suci Hindu teori penciptaan jagat raya banyak diuraikan yang jika dicermati dan dipelajari dengan penuh keyakinan maka alam semesta ini mengalami keadaan dimana jagat raya ini pernah tidak ada, lalu ada, kemudian tidak ada lagi, demikian seterusnya berulang-ulang.

2. BHUANA AGUNG
2.1 PENGERTIAN BHUANA AGUNG
Bhuwana Agung terdiri atas dua kata, yaitu kata “Bhuwana” yang artinya dunia, alam, loka dan jagat dan kata “Agung” berarti besar atau raya. Jadi, kata bhuana agung adalah istilah yang dipergunakan dalam agama hindu untuk menyebutkan alam semesta atau alam raya ini.
Bhuana agung juga disebut dengan istilah Makrokosmos, jagat raya, alam besar, atau Brahmanda. Semua gugusan : matahari, planet, bintang, bumi, bulan dan yang menjadi isi alam semesta ini disebut Bhuana Agung.

2.2 TERJADINYA BHUANA AGUNG
Menurut ajaran Agama Hindu, alam semesta berasal dari Bhatara Siwa yang disebut juga Rudra, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Prosesnya dimulai dari yang paling halus/gaib kemudian menjadi lebih kasar/nyata. Disebutkan ada 12 tahapan dengan istilah “Tattwa rwawelas” yakni Bhatara Siwa (Rudra), Sang Purusa (Brahman), Awyakta (Wisnu), Budhi yang bersifat sattwa, Ahamkara yang bersifat rajah, Panca Tan Matra yang bersifat tamah, Manah, Akasa, Bayu, Agni, Apah, dan Perthiwi.
Bhuana Agung diciptakan secara bertahap. Berawal dari kekuatan tapa-Nya, terciptalah dua kekuatan yang disebut Purusa (Unsur dasar yang bersifat kejiwaan atau rohani) dan Prakerti (Unsur dasar yang bersifat kebendaan atau jasmani). Selanjutnya dari pertemuan Purusa dan Praketri munculah zat yang sangat halus yang disebut dengan “citta”. Citta yang terpengaruh oleh kekuatan Tri Guna yaitu Sattwam, Rajas, dan Tamas sehingga terciptalah unsur Buddhi, Manah dan Ahamkara. Pada tahapan berikutnya setelah muncul Tri Guna terciptalah dasendriya oleh kekuatan tapa-Nya Brahman, maka muncullah Panca Tan Matra yaitu lima unsur zat yang bersifat halus. Dari unsur-unsur Panca Tan Matra inilah muncul Panca Maha Bhuta yaitu lima macam unsur zat alam yang bersifat lebih kasar dari Panca Tan Matra. Panca Maha Bhuta berevolusi serta menyempurnakan bentuknya dan terciptalah Brahmanda-Brahmanda yang salah satunya adalah Bumi. Bumi sebagai sebagai tempat makhluk hidup keberadaannya berlapis-lapis.

Lapisan menuju ruang jagat raya disebut “Sapta Loka” yang terdiri dari:
a) Bhur Loka (alam manusia)
b) Bhuwah Loka (alam pitra)
c) Swah Loka (alam dewa)
d) Maha Loka
e) Jana Loka
f) Tapa Loka
g) Satya Loka (ruang vakum = Nirgunan Brahman)
Lapisan menuju inti Bumi atau “Kalagni Rudra” disebut “Sapta Patala” yang terdiri dari :
a) Atala
b) Vitala
c) Sutala
d) Talatala
e) Mahatala
f) Rasatala
g) Patala
Demikian Agama Hindu menjelaskan tentang asal mula terjadinya unsur-unsur bhuana agung yang pada mulanya bersifat sangat halus. Pada masa “Srsti” dievolusi oleh Tuhan sehingga menjadi mengeras, dan pada saat “Pralaya” nanti diolah lagi oleh Tuhan untuk dikembalikan pada sifat yang sangat halus itu melalui hukum-Nya yang disebut dengan “Rta”.

2.3 UNSUR-UNSUR BHUANA AGUNG
Proses terjadinya alam semesta “Bhuana Agung” tersebut terdiri dari beberapa unsur, antara lain :
· Sang Hyang Widhi
Asal mula dari alam semesta ini. Beliau berkeadaan sunya (sepi), yang ada mutlak, absolut, kekal, abadi dan sangat abstrak.
· Tapa
Pemusatan tenaga pikiran yang terkeram sehingga menimbulkan panas yang memancar, dengan tapa Beliau menciptakan alam semesta ini beserta isinya.
· Sang Purusa (Brahma)
Merupakan benih kehidupan. Beliau bersifat abadi “nitya”, tidak dapat ditangkap dengan indriya, tidak dapat dibayangkan “inangenangen”.
· Awyakta (Wisnu)
Asas material, kebendaan, yang tanpa kejiwaan. Awyakta merupakan Pradhana atau Prakerti sebagai sumber material.
· Buddhi
Bersifat sattwam yang merupakan asas intelegensi dari kesadaran.
· Ahamkara
Bersifat rajah yang merupakan asas kesendirian “individualis” yang bersifat mengaku lebih dan tidak mau merendah.
· Manah
Alam pikiran yang gunanya untuk berpikir.
· Panca Tan Matra
Panca Tan Mantra adalah lima benih unsur yang sangat halus, terdiri dari :
a. Sabda Tan Mantra adalah benih suara
b. Rupa Tan Mantra adalah benih dari sari warna
c. Rasa Tan Mantra adalah benih sari rasa
d. Gandha Tan Mantra adalah benih sari bau
e. Sparsa Tan Mantra adalah benih sari raba, sentuhan
· Panca Maha Bhuta
Setelah melalui proses evolusi yang amat panjang maka lahirlah lima unsur yang lebih kasar yang disebut Panca Maha Butha yang terdiri dari :
a. Akasa atau Ether timbul dari sabda dan sparsa tan mantra : angkasa.
b. Bayu atau hawa timbul dari sabda dan sparsa tan mantra : udara.
c. Teja atau panas timbul dari sabda dan rupa tan mantra : matahari, api.
d. Apah atau cair timbul dari sabda, sparsa, rupa dan rasa tan mantra : air.
e. Pretiwi atau padat timbul dari kelima unsur tan mantra : tanah, batu.
2.4 SLOKA PENCIPTAAN BHUANA AGUNG
Kitab suci weda dan sastra Agama Hindu lainnya banyak menjelaskan tentang terciptanya alam semesta ini, sloka-sloka tersebut antara lain :
“Idam wa agranaiwa kincit, sadwa saumnya idam agra asit, ekam eva adwitya”.
(Chandogya Upanisad)
Artinya :
Sebelum diciptakan alam semesta ini tidak ada apa-apa. Sebelum alam semesta diciptakan hanya Ida Sang Hyang Widhi yang maha ada, Maha Esa tiada duanya.
“Asididam tamobhutamaprajnatam alaksam apratarkya mawijneyam prasuptaniwa sarwatah”.
(Manawa Dharmasastra 1.5)
Artinya :
Alam Semesta ini pada mulanya adalah bentuk kegelapan, tak dapat dilihat tanpa ciri-ciri sama sekali, tak kan terjangkau oleh daya pikiran, tak dapat dikenali, seolah-olah sebagai orang yang tenggelam dalam tidur yang paling nyenyak.
“Aprare’yam itas tvanyam Prakrtim viddhi me param, jivabhutam’dam dharyate jagat”.
(Bhagawadgita VII.5)
Artinya :
Inilah unsur alam-Ku yang lebih rendah dan ketahuilah sifatku yang lebih tinggi. Oh Mahabahu, unsur hidup, yaitu jiwa yang mendukung alam semesta ini.


3. BHUANA ALIT
3.1 PENGERTIAN BHUANA ALIT
Bhuwana alit adalah alam kecil yaitu isi dari jagat raya atau alam semesta ini. Yang dapat kita kelompokkan seperti bumi, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia serta makhluk yang lainnya.
Kitab Sveta Svatara Upanisad menjelaskan, sebagai berikut : Rudra setelah menciptakan bumi dengan segala isinya, lalu memberi tangan kepada manusia dan memberi sayap kepada burung-burung. Beliau juga menjadi mata dari semua makhluk, menjadi wadah/muka semua makhluk, menjadikan tangan dari semua makhluk, bahkan menjadi kaki dari semua makhluk.
3.2 TERJADINYA BHUANA ALIT
Setelah Ida Sang Hyang Widhi Wasa mencipakan alam semesta (Bhuana Agung) maka berkehendaklah Beliau menciptakan isinya seperti manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan yang lainnya. Makhluk hidup diciptakan mulai dari yang terendah sampai dengan makhluk hidup yang tertinggi.
Makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa setelah terciptanya alam semesta ini dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
a. Kelompok Eka Pramana, yaitu makhluk hidup yang memiliki satu kekuatan dalam hidupnya yakni Bayu. Makhluk hidup ini disebut “Sthawara”, yaitu makhluk hidup yang tidak dapat berpindah-pindah seperti tumbuh-tumbuhan.
Yang tergolong “Sthawara” adalah:
1) Trana (bangsa rumput)
2) Lata (bangsa tumbuhan menjalar)
3) Taru (bangsa semak dan pepohonan)
4) Gulma (bangsa pohon yang bagian luar pohon bersangkutan berkayu keras dan bagian dalamnya berongga atau kosong)
5) Janggama (bangsa tumbuhan yang hidupnya menumpang pada pohon yang lain)
b. Kelompok Dwi Pramana, yaitu makhluk hidup yang dalam hidupnya memiliki dua kekuatan yakni Bayu dan Sabda. Makhluk hidup ini disebut Satwa atau Sato yaitu bangsa binatang yang pada umumnya bersifat buas, namun diantaranya ada yang bersifat jinak terutama yang mendapat pendekatan secara manusiawi.
Yang tergolong Satwa atau Sato:
1) Swedaya (bangsa binatang bersel satu)
2) Andaya (bangsa binatang yang bertelur)
3) Jarayudha (bangsa binatang yang menyusui)
c. Kelompok Tri Pramana, yaitu makhluk hidup yang memiliki tiga kekuatan dalam hidupnya yakni Bayu, Sabda, dan Idep. Makhluk hidup ini disebut Manusya. Manusya atau manusia adalah makhluk yang paling sempurna karena telah memiliki pikiran. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Nara Mega (manusia binatang)
2) Wamana (manusia kerdil)
3) Jatma (manusia yang paling sempurna)
Jenis-jenis manusia antara lain:
1) Manusia laki-laki (Purusa)
2) Manusia perempuan (Pradana)
3) Manusia banci
Manusia sebagai makhluk tertinggi kelahirannya mengalami siklus yang panjang. Mulai dari bayi dalam kandungan berkat pertemuan antara Kama Petak/Sukla dan Kama Bang/Swanita. Kama Petak/Sukla adalah sel laki-laki atau sperma yang disimbulkan dengan Sang Hyang Smara. Kama Bang/Swanita adalah sel wanita atau telur/ovum yang disimbulkan dengan Dewi Ratih. Dalam Lontar Anggastyaprana, pertemuan Kama Petak dengan Kama Bang disebut Sang Ajursulang. Sampai akhirnya pertemuan tersebut membentuk sygote dan mengalami proses pertumbuhan dalam rahim sang ibu yang semakin hari semakin membesar serta mengubah dirinya sehingga akhirnya membentuk dan lahirlah seorang bayi “Bhuana Alit”.
Kelahiran manusia sebagai makhluk hidup (Bhuana Alit) merupakan wujud yang mulia karena semuanya itu bersumber dari Tuhan. Dengan demikian kita hendaknya mensyukuri dan mengabdikan diri demi kepentingan dharma.
3.3 UNSUR-UNSUR BHUANA ALIT
Bhuana Alit dan Bhuana Agung diciptakan oleh Tuhan dengan unsur yang sama yaitu “Purusa” dan “Prakrti”. Purusa menjadi jiwatman yang disebut sukma sarira atau lingga sasira. Sedangkan Prakrti menjadi badan kasar atau Sthula sarira. Dalam menggerakan perbuatan baik dan buruk Bhuana Alit (khususnya manusia) memiliki sepuluh indria yang disebut Dasendriya, yang terdiri dari :
a. Panca Budhindriya, yaitu lima macam indriya yang terdapat pada manusia untuk mengetahui sesuatu, terdiri dari sebagai berikut :
1. Caksuindriya (Indriya pada mata)
2. Srotendriya (Indriya pada telinga)
3. Ghranendriya (Indriya pada hidung)
4. Jihwendriya (Indriya pada lidah)
5. Twakindriya (Indriya pada kulit)
b. Panca Karmendriya, yaitu lima macam indriya yang ada pada manusia yang berfungsi untuk melakukan sesuatu, terdiri dari sebagai berikut :
1. Panindriya (Indriya pada tangan)
2. Padendriya (Indriya pada kulit)
3. Garbhendriya (Indriya pada perut)
4. Upasthendriya / Bhagendriya (Indriya pada kelamin laki-laki dan perempuan)
5. Payuindriya (Indriya pada anus)
Sthula Sarira terjadi sebagai akibat Panca Tanmatra yang berevolusi, berubah secara perlahan-lahan menjadi Panca Maha Bhuta pada Bhuana Alit. Perubahan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Sabda Tanmatra : rongga dada, ronga mulit.
b. Sparsa Tanmatra : nafas, udara.
c. Rupa Tanmatra : panas badan (suhu), sinar mata.
d. Rasa Tanmatra : darah, lemak, kelenjar empedu.
e. Gandha Tanmatra : tulang, otot, daging.
Terkait dengan Sthula Sarira atau badan kasar manusia disebutkan memiliki unsur-unsur lainya seperti berikut :
a. Sad Kosa, yaitu enam lapis pembungkus Sthula Sarira manusia yang terdiri dari asti (tulang), Odwad (otot), Mamsa (daging), Rudhira (darah), dan Carma (kulit).
b. Dasa Bayu atau dasa Prana, yaitu sepuluh macam udara badan yaitu :
1. Prana (udara pada paru-paru)
2. Samana (udara pada pencernaan)
3. Apana (udara pada pantat)
4. Udana (udara pada kerongkongan)
5. Byana (udara yang menyebar ke seluruh tubuh)
6. Naga (udara pada perut)
7. Kumara (udara yang keluar dari badan, tangan dan jari)
8. Krakara (udara pada saat bersin)
9. Dewadatta (udara saat menguap)
10. Dananjaya (udara yang memberi makan pada badan)
Selain unsur-unsur tersebut, terdapat lima macam unsur yang ada pada Suksma Sarira yang disebut “Panca Mayakosa” yang merupakan unsur pembungkus Suksma Sarira manusia yang bersifat sangat halus yaitu :
a. Anamaya Kosa (unsur pembungkus dari sari makanan)
b. Pranamaya Kosa (unsur pembungkus dari sari nafas)
c. Wijnanamaya Kosa (unsur pembungkus dari pengetahuan)
d. Manomaya Kosa (unsur pembungkus dari pikiran)
e. Anandamaya Kosa (unsur pembungkus dari kebahagiaan)
3.4 SLOKA PENCIPTAAN BHUANA ALIT
Proses terciptanya Bhuwana Alit dijelaskan oleh beberapa kitab dan sastra Agama Hindu, antara lain :
“So’bhidyaya carirat swatsisrksur wiwidhah prajah, apa ewasa sarja dan tasu bija mawa bijat”
(Manawa Dharmasastra 1.9)
Artinya :
Ya Tuhan yang menciptakan diri darinya sendiri semua makhluk hidup beraneka ragam, mula-mula dengan pikirannya, terciptalah air dan meletakan benih-benih kehidupan pada air itu.
“Mama yonir mahad brahma, tasmin garbham dadhamy aham sambhavah’ sarwabhutanam tato bhavati bharata”.
(Bhagawadgita XIV.3)
Artinya :
KandunganKu adalah Brahma Yang Esa di dalamnya Aku letakan benih dan dari sanalah terlahir semua makhluk, wahai Bharata.
4. PRALAYA BHUANA AGUNG DAN BHUANA ALIT
Ketika alam semesta ini meniada disebut “Pralaya” atau “Brahma Nakta” atau malam hari Brahma. Berdasarkan pendekatan agama “Alam Semesta atau Bhuana Agung” beserta “isinya atau Bhuana Alit” diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang bergelar “Rudra” dan juga dikembalikan pada asalnya oleh Beliau. Jika masa Srsti digabungkan dengan masa Pralaya maka disebut satu hari Brahma atau satu “Kalpa”. Menurut perhitungan bahwa satu kalpa itu kurang lebih 432 juta tahun, yang juga disebut dengan satu tahun Tuhan.
“Utsideyur ime loka, na kuryam karma ced aham, sankarasya ca karta syam, upahanyam imah prajah”.
(Bhagawadgita III.24)
Artinya :
Jika Aku berhenti bekerja, dunia ini akan hancur lebur, dan aku jadi pencipta keruntuhan memusnahkan manusia ini semua.

Gambaran pada waktu terjadinya “Pralaya” dapat dinyatakan sebagai berukut : Hancurnya ikatan kesatuan api atau matahari “teja” lalu menyebar ke seluruh ruangan besar yang mengakibatkan udara menjadi panas dan terus membara akibatnya “air” yang ada menguap dan habis. Oleh karena itu, semua makhluk hidup akan mati dan hancur. Zat logam atau batu”tanah” yang ada di bumi dan planet-planet lainnya hancur menjadi cair dan menguap oleh panas yang dahsyat. Panca Maha Bhuta kembali menjadi “atom-atom” dalam wujud yang amat sangat kecil sekali.

5. HUBUNGAN BHUANA AGUNG DAN BHUANA ALIT
Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit memiliki hubungan yang sangat erat satu sama lain. Hubungan itu dapat diuraikan minimal sebagai berikut :
a. Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit diciptakan oleh pencipta yang sama. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi pada masa Srsti dan akan kembali kepada-Nya pada masa Pralaya.
b. Bhuwana Agung dan Bhuana Alit memiliki unsur-unsur yang sama. Dalam proses penciptaan meskipun ada perbedaan waktu antara penciptaan alam semesta dengan mahluk yang ada di dalamnya, tetapi unsur-unsur pembentukannya adalah sama.
c. Bhuwana Agung dan Bhuawana Alit saling melengkapi. Mahluk hidup diciptakan berada dan berkembang pada alam semesta. Alam dilengkapi dengan berbagai ornament untuk kehidupan dan perkembangan mahluk hidup. Proses saling melengkapi ini telah diatur dengan hukum Brahman ( Rta ). Untuk alam ditata dan diatur dengan hukum alam, seperti rotasi bumi dan matahari, siklus perputaran air ( hidrologi ), siklus perputaran musim dan sebagainya. Sedangkan manusia ditata dan diatur dengan hukum karma yang didalamnya dibekali ilmu pengetahuan dan ajaran agama. Dengan demikian alam akan melengkapi kebutuhan manusia dan manusia erupakan bagian dari alam.
b. Bhuana Agung dan Bhuana Alit saling mempengaruhi. Karena Bhuana agung dan bhuana alit memiliki unsur-unsur yang sama maka dalam proses hubungannya akan saling mempengarui. Pribadi, budaya masyarakat serta kegiatan fisik manusia sangat dipengaruhi oleh alam. Alam memiliki unsur Triguna juga akan mempengaruhi semua pribadi dan aktivitas manusia. Alam memiliki musim maka manusia akan mengatur hidup dan fisiknya menyesuaikan dengan musim yang ada. Contoh sederhana manusia menciptakan kalender untuk pengaturan bercocok tanam bagi masyarakat agraris. Manusia menciptakan berbagai alat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi alam. Sebaliknya segala aktivitas manusia juga dapat mempengaruhi kondisi alam. Kondisi sekarang dengan ulah sebagian manusia yang merusak alam dan membabat habis hutan menyebabkan rusaknya siklus perputaran air. Pembangunan yang tidak memperhitungkan tata lingkungan menyebabkan bencana alam banjir dan kebakaran. Intinya bahwa aktivitas manusia dipengaruhi oleh alam dan sebaliknya aktivitas manusia tersebut akan mempengaruhi alam.
Read More »

1 Penggolongan Akun

22.04 Label Oleh ◄Widhi Mahaputra►
[1 Comment]
1.       AKUN RIIL / AKUN DALAM NERACA
Akun riil disebut juga akun neraca yang sifatnya permanen maksudnya tetap berkelanjutan dari satu periode pembukan ke periode pembukan berikutnya. Akun riil atau Akun dalam Neraca ini dapat kita kelompokan menjadi 3, yaitu :
a.     Harta / Aktiva (Assets)
Harta atau aktiva adalah setiap sumber daya yang dimiliki perusahaan yang berguna pada waktu sekarang dan waktu yang akan datang. Penggolongan harta berdasarkan likuiditasnya, antara lain sebagai berikut.
1)      Harta Lancar (Current Assets)
Harta lancar adalah harta yang tingkat likuiditasnya tinggi, artinya harta tersebut dapat dengan segera berubah dalam waktu kurang dari satu tahun atau kekayaan lain yang dapat dicairkan menjadi uang tunai serta yang habis dipakai dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Harta lancar antara lain sebagai berikut.
a)    Kas (cash) adalah jumlah uang tunai yang tersedia di tangan (cash on hand) atau di bank (cash in bank) dicairkan menjadi uang tunai atau habis dipakai dalam jangka waktu kurang dari setahun (dalam siklus normal perusahaan). Misalnya: uang tunai, cek dan giro bank kecuali deposito.
b)  Surat-surat berharga (marketable securities) adalah saham atau obligasi yang dimiliki perusahaan-perusahaan dan setiap saat siap diperjualbelikan. Misalnya: saham dan obligasi.
c)       Piutang wesel (notes receivable) adalah hak tagih atas janji tertulis yang menyatakan sanggup untuk membayar pada waktu tertentu dengan jumlah tertentu.
d)      Piutang usaha (account receivable) adalah tagihan kepada pihak lain. Tagihan ini timbul akibat penjualan barang atau jasa secara kredit.
e)      Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) adalah jumlah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali dengan tujuan untuk mencari laba.
f)   Perlengkapan (supplies) adalah sejumlah barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dipakai dalam kegiatan usaha cirri utama adalah bahwa perlengkapan ini proses pemakaiannya sekaligus habis atau tidak sekaligus habis, dan diperkirakan masa penggunaannya relative singkat, kurang dari satu tahun.
g)    Beban dibayar dimuka (prepaid expenses) adalah beban yang dikeluarkan tetapi belum dianggap sebagai beban selama hasil yang diperoleh dari pengeluaraan beban tersebut belum dimanfaatkan atau dikonsumsi.
h) Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenues) adalah suatu pengorbanan berupa jasa yang waktunya sudah berlalu tetapi imbalan atau balas jasanya belum diterima.
Misalnya: bunga yang masih harus diterima (accrued interest receivable).
sewa yang masih harus diterima (accurued rent receivable).
2)      Harta Investasi (Investment Assets)
Harta investasi adalah penanaman modal dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun) terhadap perusahaan lain.
Misalnya:investasi dalam saham (investment in stock),
investasi dalam obligasi (investment in bond), dan
berbagai investasi penyertaan lainnya.
3)      Harta Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)
Harga tetap berwujud adalah harta kekayaan perusahaan yang digunakan untuk operasinal usaha. Sifat pemakaiannya relatif tetap dan jangka waktu pemakaiannya tahan lama atau lebih dari satu tahun. Harta tetap berwujud antara lain sebagai berikut:
a)      Peralatan (equipment) dalah harta yang digunakan untuk operasinal perusahaan yang manfaat pemakaiannya relatif tahan lama dan biasanya terdiri dari berbagai jenis barang.
b)      Bangunan (building) dalah bangunan yang siap digunakan untuk operasional usaha.
c)       Akumulasi penyusunan harta tetap (accumulated depreciation of fixed assets) adalah pengelompokan nilai penyusutan aktiva tetap akibat manfaatnya berkurang setiap kali digunakan.
d)      Tahan (land) dalah tempat usaha.
4)      Harta Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)
Harta tetap tidak berwujud adalah harta yang bersifat abstrak, yaitu berupa hak perusahaan yang nilainya cukup materiil/berarti. Harta tetap tidak berwujud antara lain sebagai berikut:
a)      Good will adalah nama baik perusahaan yang merupakan suatu kelebihan untuk memperoleh laba lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain.
b)      Paten (patents) adalah hak untuk memproduksi atau menggandakan suatu penemuan agar memberikan penghasilan bagi pemilih hak.
c)       Hak cipta (copyrights) adalah hak yang diberikan kepada seseorang karena menciptakan sesuatu yang dikenal sebelumnya.
d)      Hak monopoli suatu usaha (franchise) adalah hak yang diberikan kepada seseorang atau perusahaan untuk menggunakan barang atau nama pemberi hak.
e)      Merek dagang (trade mark)
5)      Harta Lain-Lain (The Other Assets)
Harta lain-lain adalah harta tetap perusahaan yang belum/tida digunakan dalam perusahaan, antara lain pembelian tanah untuk cadangan perusahaan dan bangunan yang masih dalam proses.
b.    Kewajiban / Utang (Liabilities)
Kewajiban merupakan utang perusahaan yang harus di bayar kepada pihak lain dalam jangka  waktu tertentu atau  tuntutan (klaim) seseorang atau kelompok perorangan terhadap kekayaan perusahaan, kewajiban di golongkan dengan urutan berdasarkan jangka waktu pelunasan. Kewajiban dapat kita bedakan menjadi tiga antara lain :
a)      Kewajiban Lancar (Current Liabilities) / Utang  Jangka Pendek (Short Term Liabilities)
Kewajiban lancar adalah utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Kewajiban lancara antara lain sebagai berikut.
1)  Utang wesel (notes payable) adalah surat janji pengakuan bersedia untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu kepada siapa saja yang tercantum dalam surat tersebuut atau yang ditunjuk.
2)   Utang dagang (account payable) adalah segala pembelian barang dagangan maupun barang yang digunakan untuk operasional usaha secara kredit.
3)      Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses) adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan telah menerima jasa dari pihak lain pada waktu satu periode tetapi belum dibayar. Contoh: utang gaji, utang pajak, dan utang bunga.
4)  Pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue) adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan menerima uang yang lebih dahulu sedangkan penyerahan barang atau jasa dilakukan pada periode mendatang. Contoh: sewa diterima di muka dan komisi diterima di muka.
b)      Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
Kewajiban jangka panjang adalah utang yang akan dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dengan pembayaran baik diangsur mauoun sekaligus. Kewajiban jangka panjang antara lain sebagai berikut.
1)      Utang Obligasi (bond payable) adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan menertibkan surat-surat obligasi.
2)      Utang Hipotek (mortgage payable) adalah kewajiban yang harus di jamin dengan harta tidak bergerak, misalnya tanah dan bangunan.
3)      Kredit investasi adalah kewajiban yang timbul karena perusahaan memperoleh pinjaman dari pihak lain  untuk melakukan investasi.
c)       Kewajiban Lain-lain (other Liabities)
Kewajiban lain-lain adalah utang yang tidak dapat secara layak diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Misalnya utang kepada pemilik saham.
c.     Modal (Capital)
Modal adalah hak pemilik atau kekayaan pemilik (owners equity) dalam perusahaan, yaitu sebesar selisih antara total aktiva dengan kewajiban perusahaan. Modal utuk perusahaan perseroan disebut kekayaan pemegang saham (stocholders equity).
Modal juga dapat diartikan sebagai kewajiban perusahaan membayar hak pemilik bila diperlukan, misal ketika ada anggota yang keluar atau perusahaan diikuidasi (dibubarkan). Contoh akun modal adalah sebagai berikut.
·         Modal Pribadi
·         Modal Saham
·         Laba yang ditahan
·         Modal simpanan

2.     AKUN NOMINAL / AKUN DALAM LAPORAN LABA / RUGI
Akun dalam  laporan laba/rugi juga disebut akun nomilan yang terdiri dari akun pendapatan dan akun beban. Akun dalam laporan laba/rugi terdiri dari sebagai berikut.
a.       Pendapatan (Income/Revenue)
Pendapatan adalah penambahan kotor terhadap modal sebagai hasil dari kegiatan perusahaan. Macam pendapatan adalah sebagai berikut.
1)      Pendapatan Operasional (Operating Income)
Pendapatan Operasional adalah pendapatan dari kegiatan usaha utama, misalnya:
·         Pendapatan jasa (fees income) dan
·         Penjualan barang dagangan (Sates income).
2)      Pendapatan Lain-Lain (The other income)
Pendapatan lain-lain adalah perolehan hasil di luar pendapat operasional, misalnya.
·         Pendapatan sewa (rent income) dan
·         Penjualan aktiva tetap (gain on sales of fixed assets).
b.       Bebas (Expenses)
Beban adalah seluruh pengorbanan untuk memperoleh pendapatan. Macam-macam beban sebagai berikut.
1)      Beban Operasional (Operating Expenses)
Beban operasional adalah beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan operasional, misalnya:
1.       Pembelian barang dagangan (purchases)
2.       Beban gaji (salaries expenses)
3.       Beban Iklan (advertising expenses), dan
4.       Beban masam-macam (miscellaneous expenses).
2)      Beban Lain-Lain.
Beban lain-lain adalah pengorbanan perusahaan yang bukan untuk kebutuhan operasional usaha, misalnya beban bunga (interest expenses) dan kerugian penjualan (loss dan  sales).
Read More »

1 Love Story + Generic Structure

03.43 Label Oleh ◄Widhi Mahaputra►
[1 Comment]




I Will Always Loving You Forever
            Once upon a time, there was once a guy who was very much in love with this girl. This romantic guy’s name is Jake. And the name of this sweet girl is Sara. He gave a blue roses as a gift to his girl. Although, at that time he work just a lawyer in somewhere company, his future doesn’t seem too bright, they were very happy together. Until one day, his girl told him she was going to London for study and will never come back. She also told him that she cannot visualize any future for the both of them, so let’s go their own ways there and then broke up… heartbroken, the guy agreed sadly.
            When he regained his confidence, he worked hard day and night, just to make something out of himself. Finally with all these hard work and with the help of friends, this guy had set up his own lawyer company…
            “You never fail until you stop trying.” he always told himself everyday. “I must make it in life!” One rainy day, while this guy was driving, he saw an elderly couple sharing an umbrella in the rain walking to some destination. Even with the umbrella, they were still drenched. It didn’t take him long to realize those were his ex-girlfriend’s parents. With a heart in getting back at them, he drove slowly beside the couple, wanting them to spot him in his luxury saloon. He wanted them to know that he wasn’t the same anymore, he had his own company, expansive car, apartment, etc. He had made it in life! He was a sucessfull man.
            Before the guy can realize, the couple was walking towards a cemetery, and he got out of his car and followed them. And he saw his ex girlfriend, a photograph of her smiling sweetly as ever at him from her tombstone. And he saw his precious blue roses in a big bottle placed beside her tomb. Her parents saw him. He walked over and asked them why this had happened. “whats going on here? Can you explain what is this?” They explained that she did not leave for London at all. “Actually Sara don’t leave you for study in London at all. She was stricken ill with cancer in her heart” “what?” said Jake shocked. “She had believed that you will make it someday, but she did not want her illness to be your obstacle … therefore she had chosen to leave you” they continued. Without any word again Sara’s parent leave Jake in a cemetery alone. In the middle of the night Jake crying so hard and feel so hurt, he feel guilty to Sara because he has bad prejudice for Sara
            The next day Sara parent tell Jake that “Sara had wanted us to put his blue roses beside her, because, if the day comes when fate brings you to her again she can take some of those back with you.” Jake could not hide her pain, and finally he cried again and apologized to Sara in her tomb and said “Give me more times, let me love you. Can we start again? Please come back to me, I need you, I love you. My life would suck without you. Pleaseee I’m sorry! Why don’t you tell me that you had cancer, we can through it together. I’m sorry, I can’t be the best for you”
            Since then, Jake has always brought a fresh blue roses and placed them next to the Sara’s cemetery. Jake also do not forget to give a small letter , even though he knows Sara could not respond. But Jake believes that Sara have read his letter and smiling.


The Structure Of “I Will Always Loving You Forever” Story
1) The Character
ü  Jake
Ø  Romantic guy
Ø  Hardworking
Ø  Not easily to give up
Ø  Patient person, and always love Sara when he know that Sara is gone
Ø  Friendly person
ü  Sara
Ø  Always love Jake and ask Jake to put Blue roses and placed them next to the Sara’s cemetery
Ø  Nice and Friendly person
Ø  Always do a best thing to get her hope
2) The Complication
ü  Sara is going to London for study and never come back, when Jake know about that he feel sad, he try something to make it out from himself and he never give up to do that.When Jake know that Sara is die, he want Sara come back again and he promise that he will not make him disappointed again.He always love Sara.  Since then, Jake has always brought a fresh blue roses and placed them next to the Sara’s cemetery. Jake also do not forget to give a small letter , even though he knows Sara could not respond. But Jake believes that Sara have read his letter and smiling.
3) How did they solve their problem ?
ü  They can’t solve their problem cause Sara is die, but Jake is always love Sara and not forget to brought a fresh blue roses and placed them next to the Sara’s cemetery.
4) How did the story end ?
ü  The story end when the Jake know Sara is die, he can’t forget him and always love her.
5) How do you feel after reading the story ?
ü  After I reading this story, I feel very sad cause Jake who is love Sara very much, has getting break cause Sara is leave him forever.
Read More »